Pada suatu saat di sebuah bank, segala macam uang rupiah. Mereka asyik berbicara tentang pengalaman masing-masing. Berkatalah uang 100.000 demikian, "Aku senang sekali karena selalu hidup bersama orang kaya. Aku selalu dibawa ke mana pun mereka pergi: ke hotel dan restoran mewah, naik pesawat sudah menjadi langgananku.
Mendengar itu uang 50.000 tidak mau kalah, "Ah, aku juga tidak kalah senang, aku juga sering dibawa ke bar dan night club, bisa menikmati kehidupan malam dan hura-hura."
Kemudian uang 20.000 dan 10.000 bersama-sama menimpali, "Ah, aku pun puas meski hanya mampir ke toko buku dan bioskop-bioskop kelas dua saja, yang penting aku merasa senang."
Tidak mau ketinggalan, uang 5.000 pun berkata, "Meskipun tidak menikmati kesenangan-kesenangan seperti kalian, aku pun cukup senang mampir di warung bakso dan es."
Yang paling kecil, uang 10.000 berkata, "Tidak ada uang yang sebahagia aku. Aku adalah uang paling suci meskipun kadang paling lecek, kalian hanya bersenang-senang saja, sedangkan aku yang paling dekat dengan Tuhan, karena paling sering masuk ke kantong persembahan, jelas aku yang paling berbahagia.
Mendengar itu uang 50.000 tidak mau kalah, "Ah, aku juga tidak kalah senang, aku juga sering dibawa ke bar dan night club, bisa menikmati kehidupan malam dan hura-hura."
Kemudian uang 20.000 dan 10.000 bersama-sama menimpali, "Ah, aku pun puas meski hanya mampir ke toko buku dan bioskop-bioskop kelas dua saja, yang penting aku merasa senang."
Tidak mau ketinggalan, uang 5.000 pun berkata, "Meskipun tidak menikmati kesenangan-kesenangan seperti kalian, aku pun cukup senang mampir di warung bakso dan es."
Yang paling kecil, uang 10.000 berkata, "Tidak ada uang yang sebahagia aku. Aku adalah uang paling suci meskipun kadang paling lecek, kalian hanya bersenang-senang saja, sedangkan aku yang paling dekat dengan Tuhan, karena paling sering masuk ke kantong persembahan, jelas aku yang paling berbahagia.
No comments:
Post a Comment